Perpustakaan IAIN Ponorogo bersama Perpustakaan Daerah Ponorogo mengadakan Workshop Perpustakaan Literasi Informasi dan Pengelolaan Perpustakaan Desa untuk Meningkatkan Minat baca Bagi Masyarakat Desa, pada Senin, 1 Agustus 2022 di Desa Bedingin Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo. Acara yang digagas oleh kelompok mahasiswa IAIN Ponorogo yang sedang melakukan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diselenggarakan di Balai Desa Sambit dihadiri oleh sekitar 50 warga masyarakat yang berasal dari beragam unsur seperti guru Madin, pemuda karang taruna, guru TPA, perwakilan RT dan RW. Acara dibuka oleh Kepala Desa Bedingin, Marjuki menyampaikan bahwa minat baca masyarakat harus ditingkatkan, dan berharap karang taruna berinovasi di Perpustakaan Desa (Perpusdes) serta akan ada kegiatan lanjutan yang terjadwal bersama IAIN Ponorogo dan Perpusda Ponorogo.
Alwan Wibawanto, M.E., pengisi materi sekaligus Kepala Perpustaan IAIN Ponorogo Perpustakaan merupakan perpustakaan sebagai salah satu media untuk menunjang kegiatan pendidikan masyarakat pedesaaan, yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembangunan desa atau kelurahan. Perpustakaan tempat
untuk mencari ilmu pengetahuan, sarana rekreasi, dan hiburan yang mana bisa mendukung dan juga meningkatkan kegiatan pendidikan masyarakat. Maka dari itu, Perpustakaan desa merupakan salah satu dari program pemerintah untuk meningkatkan SDM bagi masyarakat desa.
Paparan selanjutnya diberikan oleh Jemani Perpusdesa saat ini bukan hanya sebagai peminjaman buku tetapi sudah bertransformasi menjadi pusat pelatihan di berbagai bidang yang ada di desa dengan bekerjasama dengan BLK. Perpusdesa harus bisa jadi pusat informasi yang dibutuhkan masyarakat misalnya bidang pertanian. Dana desa bisa digunakan untuk pengembangan perpustakaan desa. Perpusda juga menyedikan mobil perpusda dan menyarankan untuk karang taruna membuat barcode untuk museum Bedingin maka dari itu, perpustakaan desa merupakan salah satu dari program pemerintah untuk meningkatkan SDM bagi masyarakat desa. Acara ditutup dengan tanya jawab yang berasal dari masyarakat, mahasiswa KPM dan perwakilan sekolah. Harapannya dengan adanya acara literasi ini tidak hanya minat baca yang tumbuh namun juga pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan perpustakaan desa.