Perpustakaan STAIN Ponorogo adakan Workshop Manajemen Pengelolaan perpustakaan Madrasah

Kegiatan Workshop “Manajemen Pengelolaan Perpustakaan Madrasah” ini dilaksanakan pada hari Sabtu dan Ahad, tanggal 16-17 April 2016 bertempat di Gedung Perpustakaan Terpadu Ruang Pertemuan Lantai 4.

Workshop ini diikuti oleh 80 peserta yang merupakan para pengelola perpustakaan di Madrasah wilayah Ponorogo dan sekitarnya. Mereka telah mendapatkan tugas secara resmi dari pimpinan madrasah masing masing untuk mengikuti Workshop “Manajemen Pengelolaan Perpustakaan Madrasah”, yang di selenggarakan oleh Pengawas Madrasah bekerjasama dengan perpustakaan STAIN Ponorogo demi meningkatkan layanan di perpustakaan madrasah masing masing.

Kegiatan Workshop “Manajemen Pengelolaan Perpustakaan Madrasah” ini, materi pertama, yaitu tentang manajemen perpustakaan madrasah secara umum oleh Bapak kardi, S.Ag., M.Hum. sebelum memulai materinya, Bapak kardi, S,Ag., M.Hum mengajak seluruh peserta workshop untuk keliling melihat koleksi koleksi dan layanan layanan yang ada di perpustakaan STAIN Ponorogo. Peserta merasa kagum dan senang bias mengikuti workshop dan dapat melihat lebih dekat perpustakaan STAIN Ponorogo.

Bapak kardi, S.Ag, M.Hum menyampaikan pentingnya manajeman sebuah perpustakaan madrasah, karena tanpa adanya manajemen yang bagus maka tentunya tujuan daripada perpustakaan tidak akan bisa tercapai dengan baik. Manajemen perpustakaan bisa di terapkan pada manajemen pelayanan perpustakaan, manajemen sumber daya manusia, dan juga manajeman pengolahan buku. Dengan adanya manajemen yang baik secara keseluruhan, maka semakin akan menciptakan keyakinan dari siswa bahwa mereka membutuhkan keberadaan perpustakaan, mereka bisa yakin perpustakaan bisa menjadi salah satu sarana belajar di madrasah yang sangat dibutuhkan.

Narasumber menyelesaikan materinya sampai dengan pukul 11.30 menit, dilanjutkan dengan tanya jawab.

Pada hari kedua materi kedua di sampaikan oleh bapak Alwan Wibawanto, S.Th.I. S.IPI. pada materi kedua ini lebih ditekankan kepada manajemen praktik pengolahan buku mulai dari buku buku datang, sampai buku bisa di jajarkan ke dalam rak dan bisa dipinjam oleh siswa. Langkah pertama yang harus dilakukan ketika buku datang adalah melakukan cek faktur. Ketika buku dating pertama dari penerbit maka harus dicek apakah sudah sesuai dengan pesanan atau tidak. Kemudian langkah kedua yaitu penstempelan. Ada beberapa stempel yang harus dibubuhkan pada buku baru, yaitu; stempel lembaga, stempel kepemilikan, dan stempel induk buku. Mengenai bentuk daipada stempel tersebut di sesuaikan dengan keputusan lembaga masing masing. Langkah ketiga yaitu melakukan klasifikasi buku. Dalam kegiatan ini para pengelolan harus mampu memahami kandungan pokok darikeseluruhan isi buku. Sehingga dengan demikian mereka bisa menentukan nomor klasifikasi yang sesuai dengan tema buku tersebut. Langkah keempat yaitu meng-entry data buku kedalam program perpustakaan dalam hal ini dikenalkan dengan program SLiM (Senayan). Langkah kelima yaitu membuat kelengkapan buku, seperti label punggung buku dari senayan, slip pengembalian buku, menyampul buku. Baru kemudian setelah semua informasi yang ada pada sebuah buku, mulai dari judul, pengarang, penerbit, kota terbit, dan informasi yang lainnya kedalam data base perpustakaan, maka langkah keenam menata buku ke dalam jajaran rak buku atau shelving buku

Beliau menyampaika tentang cara instalasi dan penggunaan dan pemanfaatan  perangkat lunak yang dapat diperoleh dan digunakan secara gratis (free software) untuk membangun otomasi perpustakaan. Perangkat lunak gratis ini ternyata tidak kalah handalnya dengan perangkat lunak komersil (licensed software). Dengan adanya free software, saat ini bukan lagi hal yang sulit untuk memanage perpustakaan menjadi lebih berkualitas sehingga keberadaannya sebagai penyedia informasi akan semakin maksimal sebagaimana tuntutan zaman. Salah satu software tersebut adalah SLiMS, akronim dari “Senayan Library Management System”.

Narasumber mengakhiri materinya pada pukul 15.00 wib, dan dilanjutkan dengan tanya jawab dari peserta.